Sep 2, 2011

Parenting Tips #2 : Cara Berkata 'jangan'

BismiLLAH.

Wading in the fountain


Pembahasan kali ini tentang kata 'jangan' yang mengandung unsur 'penasaran'. Mengapa penasaran? Ini yang menarik, secara default manusia akan menjadi penasaran jika dilarang menggunakan kata 'jangan'.

Contohnya jika saya berkata kepada anda "Jangan pikirkan hutan!" ! Apa yang ada di kepala anda sekarang?

Apakah sedang memutar kembali tayangan National Geographic beberapa pekan lalu? Well, that's it, kata 'Jangan' akan menstimulan otak untuk mencari tahu 'ada apa?' kemudian 'mengapa' dan seterusnya sampai otak mendapatkan jawaban yang rasional, terukur oleh kapasitas dirinya.

Nah, jika anak anda telah mencapai usia yang memahami ucapan anda. Ada baiknya menghindari kata ini. Lalu bagaimana cara memberikan warning atau peringatan kepada si anak?

Gunakan namanya dan letakan didepan kalimat perintah. Sebagai contoh :

"Ali ! makanannya dihabiskan" akan berbeda dengan "makanannya dihabiskan, Ali !"

Menurut anda mana yang lebih tegas dan lembut?

Meletakan nama anak di depan kalimat perintah akan menambah ketegasan kita. Bahkan ketika anak mulai sulit diatur, cukup memanggil namanya.

Baik biar lebih terasa analoginya begini. Anda tentu pernah mengalami yang namanya ujian akhir semester di SMA / SMK. Ketika itu yang mengawas kelas anda adalah guru yang sudah anda kenal amat dekat, bahkan anda hormati dan sayangi. Namun karena soal yang anda hadapi cukup sulit, anda memutuskan untuk meletakan buku didalam laci.

Ketika anda merasa tidak diawasi, anda mulai membuka lembar demi lembar buku tersebut. Perlahan menuju halaman yang anda rasa sesuai dengan yang dimaksud oleh soal. Perlahan anda membacanya, sambil terus berharap berada di halaman yang tepat. Karena asyik anda tak sadar, sang guru tadi mengawasi anda.

Sesaat kemudian, sang guru tadi memanggil nama anda. Apa yang terjadi? Apa yang anda rasakan?

Sang guru tadi hanya menyebut nama anda, dan karena anda memang salah, pasti yang anda lakukan adalah berpikir ulang untuk mencontek. Buku dalam laci tadi sudah pasti anda sorong lebih dalam agar tak terlihat, atau jika ada kesempatan anda ingin kembali masukan kedalam tas.

fungsi orang tua adalah memberi bimbingan, nasihat, dan memberi contoh

Sama halnya dengan anak-anak, terutama anak yang sudah mengerti ucapan. Bagi anak seusia mereka banyak hal baru yang ingin mereka coba, nah fungsi orang tua adalah memberi bimbingan, nasihat, dan memberi contoh. Jadi ketika mereka melakukan hal baru yang menurut kita tak baik, ada baiknya kita cegah dengan cara yang baik.

Menjadi orang tua adalah tanggung jawab, amanah. Perilaku dan ahlak anak kita adalah cerminan pendidikan kita terhadap anak kita. Semoga hal yang saya tulis ini bisa menjadi bekal untuk saya mendidik keluarga saya. Masih banyak yang harus dipelajari, masih banyak pula yang bisa di bagi. So, kekurangan pasti dari diri saya dan yang benar datangnya pasti dari ALLAH SWT.

Jika pembaca merasakan manfaat dari tulisan ini, silahkan dishare di twitter, like di facebook, atau di +1 yah. Punya pendapat lain atau sekedar ingin menambahkan? Silahkan komentar yah. Terima kasih.

Picture by Cal Sr

4 comments:

Terima kasih atas komentarnya !

Disqus for "JANNAH" We're Coming !!!