Aug 26, 2010

Ketakutan Semu

Bismillah

“(yaitu) orang-orang yang takut akan (azab) Tuhan mereka, sedang mereka tidak melihat-Nya, dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari kiamat.” QS. Al Anbiya:49

Ingin saya berbagi tentang apa yang saya rasakan ketika saya melintasi ayat ini. Tak kuasa melanjutkan, karena saya ingin mengerti betul hakikat ketaqwaan yang ALLAH Azzawajall berikan melalui firmanNYA tersebut. Pelan-pelan angan saya beranjak untuk mentadabburi maksud ayat tersebut, dan sungguh ilmu itu hanya milik ALLAH Azzawajall, kita tak memilikinya kecuali teramat sedikit dan itupun atas izinNYA.

Jika saya kembali pada realita hari ini, ketika banyak kemungkaran terjadi. Maka dimana rasa takut itu? Dimana sebenarnya esensi rasa takut manusia hari ini bermuara? Apakah ia telah hilang karena ia merasa cukup dengan banyaknya kekayaannya yang katanya ia kumpulkan dengan jerih payahnya? Atau takut itu hanya untuk anak kecil yang dengan mudahnya dibohongi tentang kebohongan-kebohongan bodoh yang disuapi mentah-mentah oleh orang-orang dewasa yang sok pintar.

Setiap kita tentu memiliki apa yang dinamakan 'Ketakutan'. Namun banyak ketakutan kita itu bukan pada hal yang pantas untuk di takuti. Adakalanya takut itu muncul dalam rupa ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, kadang takut dipecat dari pekerjaan, atau takut tidak memiliki teman yang ikut mendukung kita, atau takut untuk menjadi miskin, takut terkena musibah, dan yang paling parah dan merupakan penyakit paling mengerikan bagi seorang muslim adalah ketakutan akan Al Maut atau kematian.

Jika telah ada ketakutan akan kematian, maka bisa dipastikan kecintaan kita terhadap dunia ini sudah berlebihan. Bukankah kita harus meyakini bahwa akan ada kehidupan lain yang jauh lebih abadi dari kehidupan dunia yang fana ini. Semua yang kita lakukan di muka bumi ini kelak akan dimintai pertanggungjawaban olehNYA. Inilah seharusnya yang kita takuti.

Kita tak takut jika berdusta, namun merasa takut jika usaha dagang merugi. Kita tak takut korupsi, namun merasa takut jika jatuh miskin. Kita tak takut bermalas-malas ketika bekerja, namun merasa takut jika diawasi atasan. Kita tak takut merusak alam, namun merasa takut ketika bencana datang. Lalu yang menjadi pertanyaan, sudah benarkah kita meletakan ketakutan kita tersebut?

Bukankah seharusnya kita takut kepadaNYA? Kita takut jika ALLAH mendapati kita dalam maksiat, kita takut jika tugas kita sebagai khalifah di muka bumi tak terlaksana dengan baik. Kita takut jika generasi setelah kita tak mampu memberikan manfaat sebagai hambaNYA. Inilah ketakutan yang harus kita bina, yang harus kita arahkan agar takut itu menjadi pengingat, agar takut itu yang menegur kita ketika kita lalai dariNYA.

Mari kita kembali ke masa ketika Umar Al Khattab menyusuri perbukitan dan mendapai seorang anak yang menggembalakan domba majikannya. Umar ra kemudian berkata kepada anak tersebut “wahai nak, jualah satu dombamu kepadaku?”. Sang anak tadi menjawab “sungguh domba ini bukan milikku tuan, ini milik majikanku dan tugasku hanya menggembalakannya.” Umar ra kemudian kembali bertanya “jumlah dombamu teramat banyak, saya yakin majikanmu tak akan tahu jika kau menjualnya satu kepadaku”. Sang anak tertegun sejenak kemudian berucap “kalau seperti itu, lantas dimanakah ALLAH?”. Umar ra menangis mendengar ucapan anak tersebut, dalam hatinya dia mengucap syukur kepada ALLAH bahwa ada generasi yang memiliki ketakutan kepada ALLAH Azzawajall yang akan mewarisi Dienul Islam ini.

Maka takutlah hanya kepadaNYA. Ini nasihat untuk diri saya yang terkadang masih memberikan rasa takut kepada sesuatu yang seharusnya tak pantas untuk ditakuti. Bukankah ALLAH selalu dekat dengan hambaNYA? Jauh lebih dekat dari urat leher kita sendiri. Maka takutlah akan hari dimana setiap usaha akan dipertanyakan, setiap perbuatan akan dimintai pertanggungjawaban oleh Pemilik Semesta Alam. Semoga ALLAH mengkarunia kami, hati yang selalu merasa takut kepadaNYA dan jiwa yang selalu terjaga dijalanNYA. Aaamiin Yaa Rabbal 'Alamiin.

WaALLAHua'lambishawwab

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas komentarnya !

Disqus for "JANNAH" We're Coming !!!