May 18, 2010

Sabar dan Maaf itu Indah

bismiLLAH

Goresan itu bernama amarah. Benar kita manusia biasa yang kadang masih bisa merasakan hal yang kadang membuat hati resah. Sebuah rasa yang membuat segala sesuatu terasa susah, hati menjadi gundah, dan pikiran menjadi gelisah. Ingin meluapkannya dengan membabi buta. Tetapi apa jadinya kalau amarah menguasai suasana hati? Apakah masalah akan selesai? Apakah amarah menjadi solusi agar gundah, resah, dan gelisah kita bisa menguap dan hilang ?

Saya rasa tidak. Amarah hanya akan menambah rentetan masalah baru. dia hanya akan menambah kesulitan kita dan juga orang lain. Dia hanya akan menambah keresahan dan kegelisahan. Sebagian mungkin berfikir ketika kita marah, maka yang dimarahi akan mengerti kalau dia sedang melakukan kesalahan. Lalu masalah akan selesai tanpa bekas, dan kehidupan berlanjut sebagaimana adanya. Namun yang menjadi pertanyaan adalah yang kita marahi barusan adalah manusia juga seperti kita. Yang memiliki hati nurani dan perasaan. Jika kondisinya kita balik, maka apakah kita mau dimarahi? Kita ingin setiap usaha kita mendapat apresiasi, kritik pun yang sifatnya membangun. Bukan caci maki dan amarah. Jika kita bisa merasakan sakit, maka apakah kita mau menyakiti?

Jadi, solusi apa yang harus kita lakukan agar tidak ada yang dirugikan bila kita mengalami saat-saat ketika emosi sedang memuncak ?

Jawabannya mudah namun amat berat direalisasikan, mengapa? Karena untuk realisasi ucapan merupakan tanggung jawab setiap individu. Bisa saja saya mengatakan “bersabarlah !” namun wujud existensi kesabaran itu memerlukan usaha yang tidak mudah. Untuk itu saya ingin mengajak untuk bersabar dan memaafkan. Karena dengan keduanya kita bisa lebih bijak dalam menyikapi amarah.

ALLAH Azzawajall berfirman dalam Al Quran yang mulia, dalam surah Ali Imran ayat 134 yang berbunyi “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”

Dalam ayat diatas, maaf saya tidak menafsirkan namun hanya mentadabburi, pertama ALLAH berfirman agar kita senantiasa memberikan sesuatu manfaat dari apa yang kita miliki, baik itu dikala lapang maupun sempit. Infaq disini saya perluas menjadi sesuatu yang lebih dari harta, tetapi segala sesuatu yang kita miliki yang bisa kita berikan, mulai dari senyuman untuk saudara kita, hingga harta benda yang kita punya.

Kedua ALLAH mengatakan “orang-orang yang menahan amarahnya”, Ustadz Nouman Ali memberikan terjemahan untuk kata “وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ” dengan “yang menelan amarahnya”. Menelan berarti menghilangkan total. Jujur saja ini sangat sulit untuk menghilangkan amarah. Jika ada yang menyakiti kita, walaupun dilisan kita sudah memaafkan, namun terkadang masih tersisa kebencian dan dendam di hati kita. NaudzubiLLAH min dzalik !

RasuluLLAH saw adalah teladan yang sangat terpuji, dalam suatu riwayat dari Aisyah radhiyALLAHu 'anha dikatakan “Rasulullah Shallallahu ‘‘Alaihi wa Sallam tidak pernah marah jika disakiti. Tetapi jika hukum Allah dilanggar, maka beliau akan marah karena Allah.” (HR. Muslim)

RasuluLLAH saw sangat marah apabila ALLAH Azzawajall ditentang. Apabila hukum-hukumNYA di lecehkan. Apabila syariat-syariatNYA di olok-olokan. Namun kenyataan hari ini, sangat menyakitkan bagi kita yang tersadar bahwa detik-detik akhir itu semakin keras detaknya.

Ketiga, “dan memaafkan (kesalahan) orang”. Inilah kemuliaan seorang muslim, yaitu memaafkan. ALLAH Azzawajall berfirman dalam surah Asy Syura ayat 43 yang berbunyi “Dan barangsiapa yang sabar dan memaafkan, maka sesungguhnya itu adalah perkara yang terpuji.” Untuk mengcounter amarah maka kita harus sering berlatih kesabaran dan memaafkan.

RasuluLLAH saw mengajarkan agar kita bisa mengendalikan diri dalam keadaan yang penuh amarah. Agar kita tidak tidak bertindak menurut nafsu yang emosional dan ego semata. Dan tentu agar tidak ada yang dirugikan. Bila ada yang menyakiti, maka bersabarlah dan yakinlah bahwa ALLAH Azzawajall menjanjikan kebaikan bagi mereka yang bersabar. Dan yakinlah, bahwa Janji ALLAH itu pasti benar, insyaALLAH.

WaALLAHu'alambishawwab


1 comment:

  1. Hm ada baiknya jika seseorang itu sedang marah, dia segera berwudhu .. karena dengan berwudhu amarah bisa direndam hehehe maksudnya diredam ^_^ ...

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya !

Disqus for "JANNAH" We're Coming !!!