May 25, 2010

Disana Ia Menunggu Terik

Terik mentari yang membara bersama aspal jalanan. Membakar kulit menjadikannya legam. Dipesisir yang begitu kering seperti sahara. Dan angin yang kadang tak kuat untuk berhembus. Dedaunan pun enggan untuk bergerak, karena terik membuat mereka lelah.

Berbeda dengan Air, kini mereka menguap ke angkasa. Dalam kondisi dimana keadaan lain membuat ragam aktifitas terhenti. Namun Ia terus terbang mengangkasa, menghancurkan dirinya untuk menjadi partikel-partikel uap. Kemudian bersama-sama mereka bergabung menjadi karavan awan-awan. Berjalan menyusuri langit, untuk menunaikan tugasnya. Mencari tempat untuk turun dan memberikan manfaat.

Dalam perjalanannya pun uap-uap air tadi mengalami banyak rintangan. Gesekan antara partikel dapat berubah menjadi petir yang menggelegar. Namun tujuan dari arti existensi mereka menjadikan mereka konsisten untuk tetap berjalan bersama awan.

Ketika tiba waktu bagi mereka untuk melewati fase berikutnya dari siklus kehidupan mereka. Maka kini setelah tinggi mengangkasa bersama awan-awan, ia tak segan untuk kembali ke bawah. Untuk kembali mengalir. Dimanapun mereka berada, mereka akan terus mencoba mengisi kekosongan karena itulah sifat mereka.

Tiba mereka di daerah yang landai nan subur, maka mereka meresap hingga kedalam bumi. Disana mereka bertemu akar dan bersahabat dengan mereka. Sehingga lahirlah tunas-tunas hijau yang menyejukan mata.

Ketika mereka hadir di perkotaan, maka mereka bersahabat dengan angin dan menyapu bersih debu. Membasahi atap rumah. Memberikan kesejukan. Namun adakalanya keadaan membuat mereka menjadi bersalah. Padahal maksud tujuan mereka tidaklah demikian. Mereka hanya ingin mengalir, namun sampah yang menumpuk, sanitasi yang kurang memadai menjadikan mereka musuh bagi manusia.

Dan kini setelah sekian banyak aktifitas dilalui, setelah banyak manfaat yang mereka berikan. Sudah saatnya bagi apa yang tersisa dari dirinya untuk kembali ke lautan. Disana ia menunggu terik untuk kembali terbang mengangkasa.


No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas komentarnya !

Disqus for "JANNAH" We're Coming !!!