Apr 3, 2010

Menulis...Apa Narsis !!!

BismiLLAH
Menulis adalah sebuah kegiatan yang begitu mengasyikan bagi sebagian orang. Mungkin bagi mereka yang hobi menulis saja, namun bagi saya...sebentar, tulisan ini terlalu formal...kita agak santai sedikit mungkin lebih asyik. Okay, saat pertama kali saya nulis, saya cuma pengen tulisan saya dibaca dan di apresiasi. Saya agak bingung juga bentuk apresiasinya seperti apa, yang pasti saya pengen orang lain bisa mendapat manfaat dari hal-hal yang saya tulis. Banyak hal yang ingin saya bagikan, mulai dari secuil pengalaman sampe setitik pengetahuan. Menulis dan menulis, apa yang bisa saya dapat dari menulis? Hmmm, masing-masing dengan motif dan tujuannya, mungkin ada yang emang hobi dari lahir, ada juga yang karena terpaksa nulis, dan ada juga yang cuma nyari sensasi. Hmm...saya ada di kategori yang mana yah? Okay, kita lanjut aja dulu, kita lihat kemana tulisan ini akan bermuara.

Selanjutnya dengan menulis bagi saya begitu melegakan, mengapa? Pertama karena dengan tulisan saya bisa bebas bereksplorasi dengan kata-kata, menggunakan berbagai majas walaupun kadang saya kurang paham dengan apa yang saya tulis. Entah itu metafora atau hiperbola atau apalah terserah bagi mereka yang membaca. Kedua, menulis membuat saya lebih kreatif berimajinasi dan beranalogi. Dengan kedua hal ini saya bisa mengibaratkan sesuatu dengan benda lain yang lebih logis untuk dicerna pembaca. Terkadang saya malah terinspirasi sendiri dengan apa yang telah saya tulis. Pas iseng bongkar-bongkar tulisan di HD, trus ngebaca tulisan sendiri, eh malah geleng-geleng...”weiiisss, muantafff...gw pernah nulis kayak gini !!!”. Ketiga, menulis itu indah...hmm rada gag nyambung sih, tapi disanalah tempat saya menorehkan tinta isi hati. Goresan-goresan pena yang begitu mempesona, ciyeh bahasa puitis mulai menggelayuti jemari, menari bersama indahnya pelangi. Indah bukan???

Ketika ada momen penting, kita bisa menggunakan kamera untuk mengabadikannya. Namun apakah orang yang memandang photo yang terpajang di facebook, flickr, picasa, etc bisa merasakan hal-hal menakjubkan dari momen penting tersebut? Saya kurang yakin, kecuali orang yang yang memandang ada disana ketika photo tersebut diambil. Mari kita bandingkan dengan kita menulis, kita menulis pengalaman kita atau momen penting tersebut dengan begitu detail. Mulai dari cuaca, keadaan alam sekitar, siapa saja orang-orang yang hadir, kondisi tubuh kita, dan lain-lain. Ketika membaca tulisan, mata akan menangkap barisan kata tersebut dan otak akan mendeskripsikannya secara jelas. Saya punya contoh seperti berikut:

'Hari itu, mentari begitu cerah, ada awan-awan yang beriringan tertiup angin. Dedaunan pun melambai, bunga-bunga yang bermekaran indah juga ikut mendayu. Ada Danau besar yang airnya berwarna hijau kebiru-biruan, tenang airnya memantulkan pemandangan perbukitan dan pepohonan rindang diseberang pandangan. Terkadang ada riak didanau tersebut yang menandakan ada ikan-ikan yang sedang mampir ke permukaan. Suara alam begitu merdu dipadu dengan canda tawa anak-anak yang sedang rihlah bersama. Mereka berlarian, bermain, penuh kegembiraan. Ada senyum yang begitu indah, ada tawa yang tak akan terlupa, seakan kesulitan hidup mereka sirna. Dan aku disini tersenyum melihat mereka. Ada perasaan yang begitu menggelora di dalam dada...entah ini mungkin yang dinamakan bahagia.'

Jika sudah dibaca, maka otak kita akan mengeksplorasinya. Apakah anda melihat gambar senyuman di tulisan ini? Atau apakah gambar senyuman itu ada di otak kita? Bukankah yang anda lihat barusan adalah tulisan? Namun bagaimana ada gambar pohon, danau, dll didalam otak kita? Inilah kekuatan yang dimiliki tulisan. Tulisan hanya bisa dicerna jika dibaca dengan teliti, dipahami, diserap, dimaknai. Untuk melakukan itu semua kita harus mengerti, dan ini berarti apa yang kita lihat memiliki keterbatasan. Kita membutuhkan tools lain setelah 'melihat', yaitu 'berpikir' lalu akan lebih menakjubkan lagi bila kita mau 'mendengarkan'. Setelah 'melihat', lalu 'berpikir', kemudian 'mendengarkan' maka kita akan menjadi 'berpengetahuan'. Lalu apakah cukup 'saya tahu' ? Bukankah lebih indah bila 'saya tahu dan saya beramal untuk kebaikan sesama'.

Baiklah, saya kira cukup. Kesimpulannya...menulislah ! Tak peduli apakah kelak akan ada yang membaca tulisan anda atau tidak. Yang pasti tulisan anda bermanfaat...dan itu sudah poin plus buat anda. Jangan berharap kepada tulisan kita bahwa dia akan merubah kehidupan seseorang, menunjukan jalan kebenaran, atau bla bla bla lainnya. Berharaplah kepadaNYA Yang Maha Pemurah, karena segala hasil dari setiap usaha yang kita lakukan adalah ketentuanNYA. Sebaik-baik balasan hanya dari ALLAH Azzawajall.

WaALLAHua'lambishawwab

1 comment:

  1. betul itu mas .
    Dengan menulis itulah bahasa hati akan keluar dengan sendirinya, mengalir sajo gt ^_^

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya !

Disqus for "JANNAH" We're Coming !!!