Apr 1, 2010

Mendewasakan Pemikiran

BismiLLAH

Ingin berbagi tentang kedewasaan, kematangan cara berpikir, dan juga kepahaman tentang arti kehidupan berdasar atas apa yang saya pahami. Ketika bertanya kepada diri 'apa itu kedewasaan?' maka kita akan belajar untuk bijak dan merendahkan ego kita. Mencoba untuk mengerti perasaan orang lain, dan mencoba untuk mengenali kesalahan pada diri pribadi kita. Kedewasaan juga bagaimana cara kita berinteraksi dengan manusia maupun dengan lingkungan tempat kita berada. Dengan pola interaksi yang dipenuhi nilai positif sehingga feedback yang diterima juga dalam bentuk nilai yang positif. Terkadang kekhawatiran kita untuk melakukan hal yang positif membuat banyak hal negatif muncul. Sebenarnya, keyakinanlah yang membuat kebaikan itu hadir. Keyakinan bahwa kebaikan seringan apapun itu akan mendapat balasannya, begitu pula sebaliknya.

Selanjutnya adalah ketika kedewasaan itu sudah menjelma menjadi suatu pribadi, dia akan mencoba untuk mengarahkan pemikirannya kepada suatu hal yang lebih matang, lebih bermanfaat. Pertimbangan pun akan banyak dilakukan, dan dia juga akan banyak memilih sesuatu yang bermanfaat daripada sesuatu hal yang sia-sia. Ingat, diatas kita sudah membahas tentang kedewasaan yang berarti tidak egois dan tidak memikirkan diri sendiri. Dengan pola pikir seperti ini maka akan terbangun sebuah pemikiran 'tidak hanya saya, namun juga mereka'. Hal inilah yang harusnya dimiliki oleh setiap muslim, yaitu 'kepedulian'. Dengan pemikiran yang lebih matang akan terbangun sebuah rasa peduli kepada sesama, rasa peduli untuk bisa terus bagikan kebaikan dimanapun ia berada. Kepedulian ini tidak berwujud ketika ada momen-momen tertentu saja, melainkan dia akan terus hadir dalam setiap kesempatan. Sehingga ketika dia melihat saudaranya dalam kesulitan maka hatinya akan cepat merespon dan segera mengambil tindakan. Kematangan cara berpikir juga mendorong seseorang untuk lebih hati-hati dalam bertindak. Kehati-hatianya bukan hanya khawatir merugikan orang lain, namun lebih dari itu, dia juga takut akan perbuatanya karena setiap perbuatan akan dimintai pertanggungjawabannya kelak.


Kehidupan kita tentu bukan tanpa arti. Existensi kita sudah cukup menjadi bukti bahwa ada yang menciptakan kita. Ada yang mengatur seluruh alam semesta ini. Mulai dari tepat waktunya terbit dan terbenamnya matahari, awan-awan yang membawa jumlah titik air dalam kadar yang sudah diperhitungkan dan ditentukan, bulan yang menjadi medan magnet untuk pasang surutnya air laut yang juga menjadi penyeimbang kehidupan di muka bumi. Ketika kekeringan melanda, seketika datanglah curahan hujan, dan perlahan tanah tersebut menjadi subur dan hiduplah pepohonan rindang yang indah dipandang. Sekarang masuk akalkah ? Logiskah Jika semua ini terjadi begitu saja tanpa ada yang Maha Menciptakan ?

Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka? Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya. QS. Ar Ruum 8

Kini ketika kita sadar bahwa 'kita adalah mahluk' yang lemah, maka pantaskah kita untuk berbangga diri, menyombongkan semua yang kita miliki, ego yang semakin memuncak dan menganggap orang lain lebih hina. Tidak, semakin kita mengetahui semakin kita merendahkan hati kita. Arti kehidupan kita adalah untuk menjadi hambaNYA melakukan ibadah kepadaNYA dan menjadi khalifah di bumiNYA.

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". QS. Al Baqarah 30

Kesimpulannya, untuk mendewasakan pemikiran kita tidak harus menunggu hingga umur kita mencapai usia 30 atau 40 tahun. Namun kita bisa memaksimalkan waktu yang kita miliki untuk lebih dewasa dalam kehidupan ini. Bukan usia yang menjadi patokan kedewasaan dalam cara berpikir seseorang, melainkan hati yang senantiasa mengingatNYA. Selanjutnya berikanlah manfaat untuk sesama, karena itu lebih baik daripada hanya kita seorang yang merasakannya. Dan penuhilah tugas kita sebagai mahluk ciptaanNYA, mintalah petunjuk kepadaNYA, bersyukur dan mohon ampunlah kepadaNYA. Semua ini dariNYA, kita gunakan maksimal dijalanNYA, dan semua kelak akan kembali kepadaNYA.

WaALLAHua'lambishwwab

2 comments:

  1. Bagus dan sebarluaskan terus apa yang terbaik seperti tertulis diatas, orang baik pasti senantiasa petunjuk dari Allah SWT, amin dan terimakasih ; lanjutannya manaaaaa.....

    ReplyDelete
  2. Terima kasih yah...sudah lama saya tidak menulis, jadi pengingat saya...terima kasih

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya !

Disqus for "JANNAH" We're Coming !!!