Apr 16, 2010

Menjadi Yang Terbaik Untuk Mereka (Part 1)

Segala puji hanya milik ALLAH, Yang Maha Pengasih Maha Penyayang. Begitu banyak karuniaNYA yang kadang kita lalai dari mengingatnya. Semoga ALLAH mengampuni kita semua dan menanamkan di hati kita keimanan yang kokoh. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, murobbi kita, Muhammad RasuluLLAH ShalaLLAHu alayhi wa salaam, kepada keluarganya, para sahabat dan pengikutnya yang setia hingga hari akhir. InshaALLAH, saya ingin berbagi tentang sesuatu hal yang kadang dianggap tak terlalu penting. Kita menganggapnya sesuatu yang biasa, karena sudah terbiasa. Yang ingin saya sampaikan adalah tentang 'Menjadi yang terbaik untuk kedua orang tua kita, memberikan yang terbaik untuk mereka'. Tema ini mungkin agak sedikit kurang menarik bagi beberapa orang, karena mereka beranggapan mereka sudah melakukan yang terbaik, mereka merasa sudah cukup berbakti kepada kedua orang tuanya. Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah apakah yang kita usahakan sekarang mampu membalas kebaikan kedua orang tua kita? Apakah materi dunia yang kita kumpulkan dan kita bangga-banggakan itu mampu membuat mereka tersenyum nanti di yaumil akhir? Apakah cukup dengan semua yang kita usahakan sekarang tanpa mau kita memberikan yang terbaik untuk mereka di hari tuanya?

Satu hal, kita sebagai anak tak akan pernah mampu membalas kebaikan kedua orang tua kita. Saya tegaskan lagi bahwa kita tidak akan pernah sanggup dan mampu membalas kebaikan keduanya, tak akan pernah mampu. Lalu siapa yang sanggup mengasihi mereka ? Siapa yang akan membalas kebaikan mereka? Ingat kawan...hanya ALLAH, hanya ALLAH Azzawajall yang sanggup membalas kebaikan mereka. Sekarang renungkanlah makna doa yang sering kita ucapkan di akhir shalat. “Yaa ALLAH ampunilah dosa kami dan dosa kedua orang tua kami, sayangilah keduanya sebagaimana mereka menyayangi kami di waktu kecil”. Sekarang siapa yang mampu mengampuni dosa selain ALLAH? Tidak ada kawan. Lalu siapa yang mampu mengasihi kedua orang tua kita, membalas segala kasih sayangnya selain ALLAH? Tidak ada kawan...tidak ada. Hanya ALLAH Azzawajall...subhanaLLAH.

Mari kita renungkan tentang ibu. Ibulah yang mengandung dan mendidik anaknya. Perhatikan ketika ibu kita mengandung, apakah beban yang dibawa diperutnya ringan? Apakah beban yang dibawa diperutnya mampu diletakan barang sejenak untuk melepas penat? Tidak kawan...ibu tidak pernah mengeluh dengan keadaannya. Sekarang bandingkan dengan kita, tidak usah di perut yang sulit, tetapi di bahu tempat kita memikul beban pun tak akan sanggup memikul beban yang diberikan kepada seorang ibu. Mampukan kita memikul tas yang berisi laptop, atau keperluan lain, selama 1 hari saja tanpa pernah menaruhnya? Memikulnya kesana kemari, mampukah? Dan ibu melakukan tugas mulia itu selama 9 bulan, dan 9 bulan bukan waktu yang singkat !

Selanjutnya kita akan beranalogi dengan sesorang karyawan yang telah melaksanakan pekerjaan berat selama berbulan-bulan tanpa istirahat yang cukup, ketika pekerjaan selesai tentu dia akan mengambil cuti untuk beberapa bulan. Melepas kepenatan dan mecari hiburan. Sekarang untuk seorang ibu, ketika 9 bulan mengandung, lantas ketika terlahir apakah pekerjaannya selesai? Tidak, bahkan hanya seorang ibu yang harus melanjutkan pekerjaan dalam hitungan jam saja setelah melewati masa-masa sulit melahirkan. Apa yang dilakukan ibu? Dia harus menyusui anaknya, memberikan kehangatan, dan menyayangi anaknya. Sekarang ketika anak semakin tumbuh besar, siapakah yang paling berperan bersabar merawat dan mendidik anaknya? Ibu...seorang ibu.

Dan kini ketika kau beranjak dewasa dan ibumu menua, kau abaikan, kau tak pedulikan mereka, kau jadikan mereka beban. AstagfiruLLAH, betapa meruginya kita, betapa lalainya kita dalam mensyukuri nikmatNYA. KaruniaNYA yang begitu luar biasa kita sia-siakan...AstagfiruLLAH.

Bersambung...

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas komentarnya !

Disqus for "JANNAH" We're Coming !!!