Jun 9, 2011

Jendela Rumah Sakit

Hospital window

Ada dua orang yang menderita sakit yang amat parah. Keduanya berada dalam satu kamar di rumah sakit. Orang pertama diperbolehkan duduk selama 1 jam tiap sore agar cairan infus bisa diserap masuk oleh tubuh. Tempat tidur orang pertama ini berada tepat di sebelah jendela yang merupakan satu-satunya jendela diruangan itu. Dan salah seorang lagi hanya boleh berbaring sepanjang hari.

Keduanya mengahabiskan waktu dengan saling ngobrol tentang kehidupan mereka ketika masih sehat dulu. Mereka bercerita tentang istri dan anak mereka, liburan dan pekerjaan mereka. Semua mereka bahas.

Setiap sore, ketika orang yang berada dekat jendela boleh duduk, ia selalu menghibur temannya dgn memberikan deskripsi keadaan diluar. Orang yg hanya terbaring, mulai merasa 'hidup' dengan deskripsi yang disampaikan temannya.

Dari jendela tampak taman dengan danau yg indah. anak2 bermain kapal layar. pepohonan dan bunga2, langit biru. Begitulah sang teman memberikan deskripsi. Ketika ia menjelaskan, temannya yg terbaring hanya menutup mata...membayangkan keindahan.

Suatu sore, orang itu memberikan deskripsi tentang parade yang sedang berlangsung di taman itu. Walaupun orang yang terbaring tak mampu mendengar suara parade tersebut, namun ia dapat melihatnya langsung di pikirannya.

Hari-hari pun berlalu.

Suatu pagi, Teman yang senang berbagi keindahan itu harus mendahului menghadap yang Maha Kuasa. Ia meninggal dengan damai ketika tidur. Suster pun memanggil pembantu rumah sakit untuk memindahkan jasadnya.

Tak lama setelah dipindahkan, orang yang hanya bisa terbaring itu meminta kepada suster untuk dipindahkan ke dekat jendela, ke tempat dimana temannya semula berada. Suster pun senang, ia pun membantu memindahkankannya. Setelah dirasa cukup suster pun meninggalkannya sendiri di ruangan itu.

Tampak kini ia berusaha untuk bangkit dan melihat keluar jendela. Tangannya coba meraih pinggir jendela, sementara tangan yang lain mencoba mengangkat tubuhnya. Setelah cukup lama berusaha untuk duduk, akhirnya ia pun berhasil. Ia sempat kaget dengan penglihatnnya, karena apa yang ia lihat diluar jendela hanyalah tembok beton. Tak ada taman maupun danau, bahkan pepohonan rindang sekalipun.

Ia pun kembali berbaring dan mulai berpikir. Tak lama kemudian suster pun masuk.

Ia pun coba bertanya perihal jendela yang menurut temannya yang sudah meninggal sangat ramai dan penuh keindahan. Suster menjelaskan bahwa almarhum temannya itu buta, melihat tembok itupun ia tak bisa.

Suster itu menambahkan "mungkin ia ingin memberi semangat kepadamu!"

Kini ia membalik tubuhnya, matanya berlinang air mata mengenang kembali ucapan sang teman yang kini telah tiada.

Terkadang untuk menghilangkan rasa sakit orang lain, kita bisa mulai dari diri sendiri :)

Picture by AndreJoosse

1 comment:

  1. Ahmad Arifin eL-faQir5/08/2012 1:14 AM

    Kisah yang sangat inspiratif...

    Kebetulan di bLog Ane juga ada, namun sudah berbentuk file MP3, jadi
    mungkin sangat bermanfaat bagi kita untuk memacu semangat ketika sedang
    loyo atau dimanfaatkan untuk lainnya. Jika sobat berkenan silahkan
    download di bLog Ane... Thanks,
    Salam bLogger..
    http://el-faqir.blogspot.com/2012/03/kisah-motivasi-inspiratif-bag-v.html

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya !

Disqus for "JANNAH" We're Coming !!!