May 30, 2011

Batu dan Pasir



Malam ini sebelum tidur izinkan saya berbagi kisah inspiratif kepada anda :)

Suatu hari di pagi yang cerah, ketika cahaya mentari menyusup masuk keruang kelas yang sudah dipenuhi para siswa. Suasana masih ramai dengan hiruk pikuk siswa yang terlihat ceria. Suasana menjadi tenang kemudian setelah seorang tua yang tampak bijak masuk keruang tersebut. Pria paruh baya yang mengenakan kacamata berframe cokelat dengan lensa yang cukup tebal.

Orang tua tersebut membawa beberapa barang yang cukup aneh, yaitu sebuah bejana air berukuran cukup besar. Kemudian beberapa batu besar seukuran genggaman tangan yang terlihat begitu keras dan kokoh, Ada juga sekotak kerikil kecil dan yang terakhir adalah sekotak pasir.

Para siswa kemudian mengucap salam kepada orang tua yang ternyata adalah guru mereka. Sang guru menjawab dengan tenang, sungguh wajah yang begitu bijak dan penuh pengetahuan.

Tanpa banyak berkata, sang guru lengsung mengambil bejana air tersebut dan mengisinya dengan batu yang besar tadi. Hanya beberapa saja sudah membuat bejana itu penuh. Ia kemudian bertanya kepada para siswa apakah bejana ini sudah penuh. Para siswa sepakat bahwa bejana tersebut memang penuh.

Ia pun berbalik dan mengambil sekotak kerikil untuk kemudian ia taruh ke dalam bejana. Beberapa kerikil kecil itu pun masih dapat masuk dan menempati ruang kosong di sela-sela batu besar tadi.

Kembali ia bertanya kepada siswanya apakah bejana ini sudah penuh. Dan para siswa sepakat bahwa bejana tersebut sudah penuh. Beberapa diantara tampak tertawa dan heran dengan apa yang dilakukan oleh sang guru tersebut.

Kali ini guru tersebut mengambil sekotak pasir yang sudah ia siapkan sejak awal tadi. Kemudian ia tumpahkan sekotak pasir tadi kedalam bejana. Pasir pun mengisi ruang kosong di sela batu besar dan kerikil itu.

Sang guru kemudian memandang wajah siswanya dalam-dalam. Sesaat kemudian ia berkata "saya akan jelaskan semuanya kepada kalian".

"Bejana ini adalah diri kita, melambangkan kapasitas kita sebagai manusia yang sangat penuh keterbatasan. Sedangkan batu-batu besar ini adalah hal yang sangat amat penting dalam kehidupan kita, seperti Agama, sholat, keluarga, anak-anak -apapun yang begitu penting yang jika kita kehilangannya akan menyebabkan kita terpuruk kelak di akhirat" jelasnya tenang.

"Kerikil ini adalah hal yang terkadang menjadi masalah dalam kehidupan kita seperti karir, pekerjaan, rumah, kendaraan, harta. Sedang pasir adalah hal-hal kecil yang sifatnya tak terlalu penting dalam kehidpan kita." tambahnya.

Suasana tampak hening, kemudain suaranya kembali memecah keheningan

"Jika kita menaruh pasir lebih dahulu kedalam bejana, maka tidak ada ruang untuk batu dan kerikil. Hal yang sama juga berlaku bagi kehidupan kita, ketika semua energi kita kerahkan untuk hal kecil yang mungkin tak penting dan begitu sedikit manfaatnya, maka akan sulit untuk melakukan hal-hal besar yang sangat penting bagi kehidupan kita."

Tetapkan prioritas bagi hal-hal yang sangat penting dalam kehidapan kita. Investasikan waktu yang diberikanNYA untuk mengabdi secara total kepadaNYA, mintalah ampunan kepadaNYA Yang Maha Pemurah.

Investasikan waktu untuk bermain denngan anak-anak kita, bercengkrama dengan ayah bunda kita. Berbuat baiklah kepada keduanya.

Investasikan juga waktu untuk cek kesehatan secara rutin. Yakinlah, bahwa selalu ada waktu untuk kita bekerja, membersihkan rumah atau rekreasi bersama teman sejawat.

"Bereskan batu-batu besar terlebih dahulu - hal yang begitu penting dalam kehidupan kita. Buat prioritas. Sedang sisanya adalah pasir"

Picture by shinigamitonio

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas komentarnya !

Disqus for "JANNAH" We're Coming !!!