Sep 16, 2010

Siapa Bani Israil ?

BismiLLAH

~Nabi Yakub adalah keturunan Nabi Ishaq Alaihissalam, anak Nabi Ibrahim Alaihissalam. Sejarah ini bermula ketika Nabi Ibrahim Alaihissalam melakukan perjalanan dari Iraq ke Syams~

AlhamduliLLAH, Segala puji hanyalah milik ALLAH Azzawajall. Yang telah meninggikan langit dan menyempurnakan segala ciptaanNYA. Menentukan ukuran dan menetapkan ketentuan atasnya. Semua tunduk dan patuh pada ketentuan ALLAH Azzawajall. Shalawat serta salam selalu atas Nabi yang mulia, Muhammad RasuluLLAH SAW. Semoga ALLAH memberkahi keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga hari kiamat. Aamiin.

Insya ALLAH saya akan melanjutkan pembahasan dari postingan blog sebelumnya yang berjudul “Zaman Tipu Daya yang Mempesona”. Pada pembahasan kali ini, insyaALLAH akan kita batasi pada pertanyaan Siapa Bani Israil? Siapa Yahudi? Dan Siapa Zionis?

Siapa Bani Israil ?

Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Ku-anugerahkan kepadamu dan Aku telah melabihkan kamu atas segala umat. (Al-Baqara: 122)

Bani Israel adalah sebutan bagi anak cucu Nabi Yakub Alaihissalam. Nama lain nabi Yakub adalah Israel seperti yang telah disebutkan dalam Al Quran.

Semua makanan adalah halal bagi Bani Israil melainkan makanan yang diharamkan oleh Israil (Ya'qub) untuk dirinya sendiri sebelum Taurat diturunkan. Katakanlah: "(Jika kamu mengatakan ada makanan yang diharamkan sebelum turun Taurat), maka bawalah Taurat itu, lalu bacalah dia jika kamu orang-orang yang benar". (Aali Imraan: 93)

Nabi Yakub adalah keturunan Nabi Ishaq Alaihissalam, anak Nabi Ibrahim Alaihissalam. Sejarah ini bermula ketika Nabi Ibrahim Alaihissalam melakukan perjalanan dari Iraq ke Syams (sekarang sudah menjadi Syria, Lebanon, Palestina, Jordan, dan sebagian dari Iraq dan Saudi Arabia). Di negeri Syams inilah dimana Nabi Ishaq dan Nabi Yakub lahir.

Di negeri Syams, dua istri nabi Yakub Alaihissalam melahirkan 12 orang anak. Kita mengetahui selang beberapa waktu kemudian mereka semua bermigrasi ke Mesir, dikarenakan Syams pada saat itu sedang dilanda kekeringan dalam jangka waktu yang cukup lama. Migrasi ini juga dikarenakan atas undangan anak Nabi Yakub yaitu Nabi Yusuf Alaihissalam.

Maka tatkala mereka masuk ke (tempat) Yusuf: Yusuf merangkul ibu bapanya dan dia berkata: "Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman". (Yusuf: 99)

Setelah migrasi ini, bani Israil menetap di Mesir. Riwayat menyebutkan mereka tinggal di Mesir dalam kurun waktu sekitar 200 tahun. Disini mereka mendapat siksaan dan penindasan dari pemerintahan firaun pada waktu itu.

Pada rentang waktu 200 tahun itu, ALLAH Azzawajall mengutus Nabi Musa Alaihissalam untuk memberi peringatan kepada firaun agar berhenti membuat kerusakan dan menghambakan diri kepada ALLAH Azzawajall. Namun firaun menolak dan mengumpulkan bala tentaranya, baik para penyihir untuk melawan Nabi Musa. Nabi Musa Alaihissalam kemudian membawa Bani Israil untuk meninggalkan Mesir dan menuju Tanah Suci. Namun bani Israil menolak untuk berperang bersama Musa untuk melawan kaum pagan di Tanah Suci.

Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia mengangkat nabi nabi diantaramu, dan dijadikan-Nya kamu orang-orang merdeka, dan diberikan-Nya kepadamu apa yang belum pernah diberikan-Nya kepada seorangpun diantara umat-umat yang lain".

Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari kebelakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi.

Mereka berkata: "Hai Musa, sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa, sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum mereka ke luar daripadanya. Jika mereka ke luar daripadanya, pasti kami akan memasukinya".

Berkatalah dua orang diantara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi nikmat atas keduanya: "Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman".

Mereka berkata: "Hai Musa, kami sekali sekali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada didalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti disini saja".

Berkata Musa: "Ya Tuhanku, aku tidak menguasai kecuali diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang yang fasik itu".

Allah berfirman: "(Jika demikian), maka sesungguhnya negeri itu diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan berputar-putar kebingungan di bumi (padang Tiih) itu. Maka janganlah kamu bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu". (Al Maidah: 20-26)

InsyaALLAH, saya cukupkan sampai disini. Jika ada yang ingin menambahkan, saya sangat apresiatif. Postingan berikutnya insyaALLAH saya akan melanjutkan kisah Bani Israil dan zaman keemasan bersama pemerintahan Nabi Daud Alaihissalam dan anaknya Nabi Sulaiman Alaihissalam.

WaALLAHua'lambshawwab

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas komentarnya !

Disqus for "JANNAH" We're Coming !!!