Jun 21, 2010

Sisi Lain yang Hilang

BismiLLAH

Suatu ketika saya berazzam, yah hanya azzam yang terlintas dipikiran. Lalu saya berdoa kepada ALLAH dan bertawakal kepadaNYA tentang azzam yang baru saja saya tetapkan. Kemudian, belum ada beberapa jam setelah azzam itu saya tabuh di dalam jiwa, tiba-tiba ada pesan yang saya terima.

Pesan itu membuat saya tersentak. Pesan yang dari seorang ummahat yang bertanya tentang kriteria akhwat. Inikah kisah itu? Inikah kisah terindah yang akan kuukir bersama sejarah hidupku. Atau ini hanya fatamorgana? Yang menampilkan etalase semu dari sebuah keindahan. Pesan itu membuatku tak bisa sejenak pun memajamkan mata. Hati ini begitu resah, gundah, ingin rasanya kuteriakan kesegala arah.

Thaharah kemudian kubuka sajadah. Kuambil mushaf lalu kuberdiri bersamanya. Malam itu, dalam sujudku terlantun banyak permintaan. Banyak permintaan yang kurangkai bersama indahnya kata untuk memohon kepada ALLAH. Agar doaku didengarNYA, agar pintaku dikabulkanNYA. Dan malam yang sunyi itupun menjadi saksi. Dan hati, disana kutulis semua gundah. Lalu kukirim bersama doa kepada ALLAH Yang Maha Pemurah.

Pilihan harus dilakukan, tidak bisa tidak. Walaupun kadang pilihan itu terlampau sulit. Atau kadang kita terlalu khawatir pada pilihan yang kita pilih. Jika pilihan itu menyangkut individu pribadi, mungkin tak jadi masalah berarti. Namun ini tentang orang lain, yang berharap banyak darimu. Sensitifitas yang berlebih ini membuatku selalu berpikir dari berbagai sudut. Yang kadang tak membuat masalah surut, namun semakin bertumpuk.

Apa yang harus kukatakan? Kriteria macam apa? Sudah adakah yang mengisi hati ini? Tidak, hati ini hanya butuh sisi lain yang hilang. Tidak lebih dari itu. Dan semua ini kulakukan hanya untuk satu dimensi tujuan, yaitu berharap agar keridhaanNYA selalu tercurah kepada hambaNYA yang lemah penuh khilaf dan salah ini.

Maafkan bila mengecewakan, namun karena ini untuk kebaikan. Semoga ALLAH meridhai pilihan ini. Dan terima kasih untuk semua yang kau beri, walau saya tak pernah tahu siapa dirimu yang begitu mengenalku yang penuh kehinaan ini. Semoga ALLAH membalas kebaikanmu.

WaALLAHua'lambishawwab

6 comments:

  1. Hmm.. Like this.. kadang begitulah kita.. Syukur Allaah selalu punya tempat.. untuk kita menambat diri.. hingga tak perlu goyah yang lama.. (semoga ga salah mengerti) ^_^

    ReplyDelete
  2. yups...selama kita selalu berpegang teguh dengan taliNYA...insyaALLAH, semua akan menemukan jawaban yang indah...bukan pada akhir melainkan bersamaan dengan datangnya masalah. "bukankah bersama kesulitan ada kemudahan?" demikian ayat ini diulang dua kali dalam Al Quran.

    jazaakumuLLAH khayr udah mampir dan membaca ^^

    ReplyDelete
  3. Keraguan memang senjata musuh kita. Hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala kita bergantung.

    ReplyDelete
  4. Bener banget bang Dje...tiada tempat terindah selain hanya berharap kepadaNYA

    ReplyDelete
  5. ambil yang mantap, dan tinggalkan yang ragu-ragu. insya Allah..

    ReplyDelete
  6. @ Ustadz Nurudin : insyaALLAH tadz...insyaALLAH

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya !

Disqus for "JANNAH" We're Coming !!!