Jun 10, 2010

Dialog di Taman Hati

BismiLLAH

Sebuah bukit hijau tampak diruang hati ini. Disana berhembus angin, menggoyang rerumputan dan dedaunan. Pandangan yang luas dari sudut hati itu, membuat siapapun akan betah untuk berlama-lama hadir di nurani jiwa yang bersih. Jernihnya airmata memantulkan bayangan hati yang begitu mempesona. Kesejukan itu karuniaNYA untuk kedamaian hati. Sebuah karunia yang terus menghias hati untuk tetap berseri menapaki hari-hari. Langit ketika itu teduh, sinar mentari begitu hangat menyatu dengan angin yang sejuk menyejukan.

Di Taman hati ini kuberteduh dari semua kegalauan yang selalu datang silih berganti. Bagai musim yang harus melewati masanya sebelum tiba waktunya untuk berakhir. Disana kutemukan sisi lain diri ini. Sisi yang selalu membisikan fitrah sebelum bisikan-bisikan fana hadir. Penuh senyuman ia menyambutku. Dengan segala kelembutan ia mulai bercerita tentang arti gundah yang selama ini terus hadir.

“kau tahu, semuanya kan musnah pada akhirnya.” katanya pada diriku.
“yah saya tahu itu...” kataku.
“bergegaslah jika begitu...kau terlalu lambat untuk waktu yang tak pernah mundur meski untuk sesaat” katanya lagi tegas.
“bergegas kemana ? Arah itu masih belum jelas untukku? Kebingungan masih menyertai diriku” kataku lagi.
“semua tujuan telah ada, langkahmu telah ada sebelum kau melangkah, pilihan takdirmu telah terlukis...karena itu jemputlah ia...jemputlah dengan kesungguhan hanya mengharap ridhaNYA”
“apa yang harus kujemput?” kataku dengan linangan airmata.
“separuh jiwamu...” katanya penuh senyuman.
“aku tak tahu...aku mungkin belum siap untuk itu...aku mungkin belum pantas untuk sebuah sayap yang akan membawaku terbang...ALLAH Maha Mengetahui segala isi hati”

Kami berdua terdiam dan hanya ada bunyi angin yang menderu. Rerumputan masih bergoyang, dedaunan pun demikian. Peluh airmata itu mengalir dan jatuh diatas hijaunya rumput yang masih bergoyang. Aku yang tersungkur dan diriku yang lain berdiri memandangiku. Masih kupandangi rumput yang hijau itu. Sesaat kupandang wajahnya yang serupa dengan diriku, seperti memandang cermin. Namun ia adalah fitrah jiwa sedang diriku terlalu kumal dengan segala hawa nafsu. Dan ia pun tersenyum.

“ketahuilah, kecantikan yang tersimpan di hati itulah yang akan menemanimu ketika keriput mulai merambati usiamu. Kesucian jiwa yang terjaga bersama peluh arimata dan darah itulah yang akan menjadi sejarah terindah untuk dirimu dan generasimu kelak.” katanya dengan lembut.

“InsyaALLAH...aku akan menemukannya” kataku.
“berdiri dan optimislah, terjagalah dari maksiat dan dari warna-warni dunia yang fana.” kini senyumnya makin menyejukan.
“yah...terima kasih untuk nasihat ini” kataku lagi dengan senyuman.
“terima kasih juga karena tak membunuhku waktu itu, terima kasih pula karena kau mendengar teriakanku, terima kasih karena kau tak pernah bosan untuk terus bersamaku” katanya lagi sebelum angin membawanya pergi.

Kembali dari taman hati untuk berjalan di kisah kehidupan ini. Kisah yang kan kuhias dengan keteladanan dari sosok mulia sepanjang masa, RasuluLLAH SAW. Kisah yang akan kuwarisi untuk generasiku. Sebuah kisah cinta sejati yang tak pernah lekang oleh waktu. Cinta yang tak perlu ku tunggu, karena ia tumbuh bersama doa malam yang teduh. Kesabaran yang indah untuk ksatria sastra jihad dan dakwah. Sebuah pesona yang terbangun indah diatas kubah keistiqamahan. Keindahan yang membuat dunia bagai jannah sebelum jannah sebenarnya, yang membuat hidup lebih hidup dari kehidupan sebenarnya. Semua dengan Rahmat ALLAH dan garis ketetapanNYA Yang Maha Sempurna Maha Bijaksana.

WaALLAHua'lambishawwab

2 comments:

  1. Koq salam kenal lagi ya... padahal saya sudah beberapa kali mengunjungi blog antum lho... cuman saya beberapa kali ganti template...

    Ikut memberikan semangat untuk perjuanagan... Jadi inget lyriknya Suci sekeping hati punyanya Saujana... hehehe...

    ReplyDelete
  2. AlhamduliLLAH, syukran jazilan atas kunjungan dan semangatnya...saling doa untuk menguatkan agar mampu bertahan ditengah terpaan.

    masa sih mirip lyricnya saujana??? padahal udah lupa juga lagunya..hehehe...^,^

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya !

Disqus for "JANNAH" We're Coming !!!